Saturday, January 11, 2014

Jenis-jenis Produk Investasi yang Tersedia di Pasaran

Apakah anda punya tujuan keuangan? Atau apakah anda merencanakan keuangan anda, bagaimana keadaan keuangan atau finansial anda beberapa tahun kedepan?, lalu anda mulai memikirkan bagaimana mencapai tujuan keuangan anda tersebut? Maka mungkin perencanaan keuangan yang telah anda buat, tidak bisa lepas dari yang namanya investasi. Untuk mencapai tujuan keuangan tersebut, anda bisa memilih beberapa jenis produk investasi yang bisa memberikan hasil dan mendekatkan anda pada tujuan keuangan tersebut. Akan tetapi masalahnya sekarang, ke mana anda harus melakukan investasi? Pertama – tama, anda perlu mengetahui terlebih dahulu jenis – jenis produk investasi apa yang tersedia di pasaran. Berikut ini beberapa di antaranya:
http://penghasilan-anda.blogspot.com/2014/01/Jenis-jenis-Produk-Investasi.html

1. Tabungan di bank
Tabungan bank merupakan produk yang sangat umum diketahui masyarakat. Dengan menyimpan uang di tabungan, maka Anda akan mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya membolehkan Anda mengambil uang kapanpun yang anda inginkan.

2. Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Perbedaanya, dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Dan selama deposito anda belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank. Ini karena bank sudah terikat perjanjian dengan anda mengenai berapa suku bunga yang akan anda dapatkan.

3. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan. Dengan membeli saham, berarti anda membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan pembagian keuntungan yang disebut deviden. Anda bisa juga menjual saham yang anda miliki kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada ketika anda membelinya. Bila anda menjualnya dengan harga yang lebih tinggi, maka selisih harga yang menjadi keuntungan anda itu disebut capital gain.  Dan bila harga jual saham tersebut lebih rendah dibanding ketika anda membelinya, maka selisih harga yang menjadi kerugian anda itu disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua, yaitu deviden dan capital gain. 

4. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau bangunan. Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua, yaitu bila anda menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga anda mendapatkan uang sewa, dan bila anda menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi dibanding ketika anda membelinya.

5. Barang – barang koleksi
Contoh barang – barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain sebagainya. Anda harus bisa membedakan antara melakukan koleksi untuk hobi dan untuk investasi. Keuntungan yang bisa didapat dari berinvestasi pada barang – barang koleksi adalah ketika anda  menjual koleksi tersebut kepada pihak lain dengan harga yang lebih tinggi.

6. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Itulah sebabnya, setiap kali nilai mata uang dari negara – negara tersebut mengalami kenaikan, harga emas biasanya akan selalu mengikuti. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Bahkan seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.

7. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing atau valas (valuta asing) biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan kalau anda berinvestasi dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float). Yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di indonesia, sistem mengambang bebas ini membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.

8. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, entah itu hanya untuk menambah modal perusahaan, atau membiayai suatu proyek pemerintah. Sebagai contoh, Pemda Jawa Barat membutuhkan dana untuk membangun sebuah kota baru di bagian selatan propinsinya. Untuk keperluan modalnya, Pemda Jawa Barat bisa meminjam uang dari masyarakat dengan menerbitkan obligasi, yang dijual dalam nilai – nilai pecahan yang kecil agar terjangkau untuk dibeli. Anggap saja obligasi itu dijual dengan nilai Rp 1 juta per lembarnya, dengan memberikan suku bunga 10% per tahun, dan dengan jangka waktu 15 tahun. Ini berarti, bila anda membeli satu lembar obligasi, maka setiap tahun anda akan mendapatkan bunga Rp 100 ribu selama 15 tahun. Dan pada akhir tahun ke-15, uang anda yang Rp 1 juta tadi akan dikembalikan. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor, suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu obligasi bersifat seperti saham. Kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.

Untuk bisa menentukan jenis produk investasi mana yang sesuai dan cocok bagi anda. Anda perlu memahami dulu masalah – masalah ekonomi yang sedang terjadi, serta harus bisa memahami kelebihan dan kekurangan jenis – jenis produk investasi di atas. Semoga bermanfaat.



Artikel Terkait

Posted by: Bonk
Ayo Tingkatkan Penghasilan, Updated at: 7:59 PM

No comments:

Post a Comment