Kambing merupakan salah satu
jenis hewan yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat baik dalam skala kecil
atau besar. Pemeliharaan ternak kambing pun terbilang sangat
mudah karena tidak membutuhkan keterampilan yang khusus, sehingga peternak baru
pun mampu secara cepat belajar manajemen pemeliharaan. Untuk anda yang ingin
beusaha budidaya ternak kambing, berikut ini ada beberapa cara atau kiat-kiat
sukses beternak kambing:
1. Carilah ilmu
sebanyak-banyaknya tentang ternak kambing
Carilah ilmu dalam beternak kambing, ilmu bisa di dapat dari
mana saja. Anda bisa belajar dari seseorang yang sudah mengecap pahit dan
manisnya dalam ternak kambing, anda tidak harus belajar dari seorang guru, anda
juga bisa mencari buku yang mengulas ilmu ternak kambing atau anda browsing di
internet untuk mencari tips-tipsnya, seperti artikel yang anda baca sekarang
ini.
2. Pola pemberian pakan
Pakan berguna untuk memenuhi
kebutuhan hidup pokok, seperti produksi (tumbuh besar, gemuk, dan susu) dan
untuk bereproduksi (kawin, bunting, beranak, dan menyusui). Pemberian pakan
harus sesuai dengan kebutuhannya dan jumlahnya, di sesuaikan dengan status
fisiologis ternaknya. Sebagai patokan umum yaitu 10% bahan kering dari bobot badan.
Contoh : bila bobot kambing 25 kg maka pemberian makan yang diberikan sekitar
2,5 kg kering atau 5 kg basah. Pakan sebaiknya diberikan 2 kali sehari
(pagi dan sore), dan diberikan juga air minum dan garam beryodium secukupnya.
Kebanyakan peternak masih menggunakan cara beternak yang tradisional, dimana
kambing hanya diberi makan rumput. Namun kini peternak kambing modern biasanya
menggunakan konsentrat sebagai pakan ternak kambingnya, sehingga para peternak
kini tidak tergantung lagi dengan hijau-hijauan.
Pakan untuk kambing dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sumber energi, sumber protein, dan sumber
mineral. Sumber energi antara lain jagung, sorgum, dedak padi, dedak gandum,
dedak jagung, ketela rambat, singkong, onggok, rumput-rumputan dan jerami padi.
Bahan pakan yang merupakan sumber protein antara lain jenis leguminosa
glirisidia, turi, lamtoro, centrocema, dan sisa pertanian seperti : daun
kacang, daun singkong, bungkil kedelai, biji kapas, ampas tahu, ampas kecap dan
lain-lain. Sebagai sumber mineral misalnya air minum yang harus selalu tersedia
di dalam kandang.
3. Buatlah kandang yang baik
Kandang yang baik adalah kandang yang terbuat dari bahan
yang kuat, kandang yang segar dengan ventilasi yang baik, cahaya matahari yang
cukup, dan bersih. Sebaiknya dibuat kandang dalam bentuk panggung dengan sekat
yang dapat dibongkar pasang dan lantai dari bambu atau papan. Di belakang
kandang dibuat penampungan kotoran dan sisa pakan. Sebagai patokan ukuran luas
kandang adalah : untuk jantan dewasa dibutuhkan 1,5 m2, untuk betina dewasa 1 m2, untuk
betina menyusui 1,5 m2, anak dan kambing muda 0,75 m2. Usahakan ada lampu penerang yang dipasang di dalam
kandang. Selain itu, di dalam kandang juga perlu disediakan tempat pakan dan
minum.
Model kandang panggung memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah kandang menjadi bersih karena
kotoran jatuh ke bawah, kebersihan ternak lebih terjamin, lantai kandang selalu
kering, dan pertumbuhan kuman dan parasit jamur dapat ditekan. Namun demikian,
beberapa kelemahan dari kandang panggung antara lain biaya relatif mahal,
resiko ternak terperosok atau jatuh, dan kandang memikul ternak lebih berat.
4. Analisa usaha (untung/rugi)
Dalam usaha ternak kambing, usahakan untuk membuat
suatu analisa usaha untuk menghindari kerugian. Jika rugi yang
diperoleh, maka segera analisa apa yang membuat rugi agar tidak terulang lagi.
Juga analisa hal apa saja yang menjadikan anda lebih untung. Untuk
menganalisa ada baiknya anda perhatikan hal-hal berikut:
- Mengkalkulasi jumlah biaya yang dikeluarkan, semisal untuk pembelian pakan, pembuatan kandang, obat-obatan, dan sebagainya
- Pertimbangan pemasaran hasil produksi.
- Jumlah ternak yang hendak dipelihara.
- Bobot tubuh ternak yang hendak dijual, misalkan minimal 25 kg atau dengan membuat target tertentu.
No comments:
Post a Comment