Budidaya ikan lele merupakan salah satu ide bisnis atau
peluang usaha yang cukup menjanjikan, mengingat permintaan pasar akan ikan lele
yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi saat ini ada metode budidaya
ikan lele yang bisa dilakukan di kolam terpal, sehingga para pelaku usaha tidak
perlu menggali tanah untuk menjalankan budidaya lele ini.
Budidaya ikan lele memang biasanya dilakukan di kolam galian
konvensional. Namun mempunyai kendala yang sering dihadapi yaitu, dimana bila
terjadi banjir. Oleh karena itu pada artikel kali ini kita akan membahas
budidaya ikan lele di kolam terpal.
Menggunakan kolam terpal sebagai tempat budidaya ikan lele
memiliki beberapa keunggulan, seperti:
- Praktis dan mudah
- Investasi kecil
- Tidak mudah terkena banjir
- Dapat dijalankan di medan yang tidak memungkinkan (seperti: tanah keropos, tanah berpasir, luas tanah sempit dan lain-lain)
- Menghindari kontaminasi dengan tanah yang tidak diketahui kualitasnya
- Kontrol terhadap kualitas dan kuantitas air lebih mudah
- Mudah melakukan pengeringan dan pembersihan
- Mudah dalam memanen
- Mudah untuk dipindahkan
Berikut ini beberapa cara budidaya ikan lele di kolam
terpal:
1. Persiapkan kolam terpal
Hal yang paling utama dilakukan ketika hendak menjalankan
bisnis budidaya ikan lele adalah mempersiapkan tempat budidaya. Karena judul
artikel ini adalah budidaya ikan lele di kolam terpal, jadi buatlah kolam
terpal dengan ukuran yang sesuai dengan keinginan anda atau sesuaikan dengan
luas tempat.
2. Pemupukan kolam
Untuk menciptakan kondisi air yang ideal bagi tempat hidup
lele, maka harus dilakukan pemupukan terlebih dahulu agar kolam mempunyai kadar
PH air yang sesuai dengan kebutuhan lele. Pemupukan dapat dilakukan dengan
memberikan pupuk kandang atau pupuk kotoran ternak seperti kambing dan sapi. Pemberian
pupuk ini jangan terlalu banyak, lebih baik secukupnya saja, lalu biarkan
selama beberapa hari paling tidak 3 hari agar mikroorganisme air (plankton)
dapat tumbuh dan berkembang. Pemberian pupuk ini selain dapat menyesuaikan PH
air, juga dapat memberi makan benih ikan lele dengan makanan yang berupa
plankton.
3. Pemeliharaan ikan lele
Untuk ukuran lele yang berkisar 5-7 cm, usahakan agar air
kolam tidak terlalu dalam, sebaiknya diisi air sedalam 40 cm saja dulu, hal ini
bertujuan agar lele tidak terlalu capek naik turun dasar kolam untuk mengambil
oksigen. Seiring bertambahnya usia dan ukuran, kedalaman air kolam bisa ditambah.
Perlu disediakan pula rumpon atau semacam perlindungan untuk lele. Karena lele
merupakan ikan yang senang berlindung di daerah yang tertutup.
Pemberian pakan (pelet) harus diberikan secara teratur dua kali sehari, namun akan lebih baik bila
dilakukan lebih dari dua kali sehari dengan porsi pemberian makan yang lebih
sedikit. Jika di lingkungan tersedia pakan alami seperti bekicot, katak,
kerang, keong mas, rayap, dan lain-lain, bisa diberikan makanan alami tersebut.
Makanan yang alami selain bisa menghemat biaya pemberian pakan, juga memiliki
kandungan protein yang tinggi sehingga pertumbuhan lele bisa lebih cepat.
Meski lele termasuk ikan yang tahan terhadap kondisi air
yang buruk, namun ada baiknya perlu diganti air sekitar 10-30% setiap minggunya,
hal ini bertujuan agar kolam tidak terlalu kotor dan berbau. Selain itu air
yang sangat kotor dapat menimbulkan penyakit dan menghambat perkembangan ikan
lele.
Biasanya lele akan mengalami pertumbuhan yang tidak sama,
oleh karena itu pada usia satu bulan perlu dilakukan seleksi dan pemisahan lele
yang memiliki ukuran berbeda, agar lele yang berukuran kecil tidak kalah
bersaing dalam berebut makanan. Selain itu pisahkan juga bila ada ikan yang
terindikasi terserang penyakit agar tidak menular ke ikan lainnya.
Semoga peluang usaha dan cara efektif budidaya ikan lele di
kolam terpal ini bisa bermanfaat. Baca juga artikel yang lain peluang usaha jualan alat tulis kantor.
No comments:
Post a Comment